Rabu, 21 Desember 2011

Hari Demi Hari

Pagi yang cerah, dengan awan yang mengelilingi matahari tersenyum sambil menyinari dunia. Tak seperti biasanya, kali ini Aldy tidak mendapatkan ucapan selamat pagi ataupun ajakan jogging dipagi hari oleh kekasihnya. Dia pun beranjak dari tempat tidur, segera berganti baju dan berkeliling perumahan dengan sepeda fixie hadiah dari mantan kekasihnya.

“ini untukmu dan inin untukku, aku pulang dulu ya, byee!” kata Jazzy sambil memberikan sebuah liontin untuk Vino.

“jadi benar… apa yang dikatakan orang-orang selama ini?” kata Aldy yang tiba-tiba berhenti dan turun dari sepedanya.

Alangkah kecewanya dia, melihat mantan kekasihya memberikan sebuah liontin pemberiannya untuk Jazzy ketika itu, dan kini diberikan untuk Vino, sahabatnya sendiri. Perasaan Aldy tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, ia tak dapat mengontrol emosinya karena kekecewaaanya. Ia segera menonjok pipi Vino, Vino pun tak terima dengan perlakuan Aldy, mereka pun terlibat dalam suatu perkelahian. Jazzy sangat ketakutan dan berusaha sekuat tenaga untuk melerainya, hingga akhirnya teman-teman merekka datang dan berhasil melerai mereka.

Semenjak peristiwa itu, kini Aldy berusaha untuk menjauhi semua teman-temannya. Ia sangat tersinggung dengan ucapan teman-teman nya yang seolah tidak mendukung usaha nya untuk mendapatkan jazzy kembali dan mendukung hubungan vino dan jazzy sekarang. Walaupun jazzy hanya sebatas ‘mantan kekasih’ nya, tetapi ia masih mencintai jazzy seperti dulu, tak berkurang sedikit pun.

Awan yang terlihat mendung, angin yang bertiup ‘sepoi sepoi’ dan jam yang menunjukan pukul 1 siang. Siang itu, Aldy sedang melamun dengan alunan musik ‘melow’ yang bersumber dari iPod biru kesayangannya. Ia pun tersadar dari lamunannya. Kemudian ia merasa haus dan lapar, ia bergegas untuk keluar kamar. Ketika sedang berjalan ia melihat sebuah kotak yang berisi semua photo kenangan bersama jazzy ketika dulu. Ia tak kuasa menahan rasa sakit terhadap semua yang telah jazzy lakukan pada nya. Ia membawa kotak itu dan membuangnya di tempat sampah.

Cuaca yang mendung membuat Jazzy ingin berjalan-jalan mengitari komplek, lalu ia melihat Aldy membuang sesuatu di tempat sampah depan rumahnya, jazzy langsung mengumpat dan mengintip apa yang Aldy buang. Sebuah kotak pikirnya, Jazzy meyakinkan diri nya bahwa itu adalah kotak pemberian dari nya dan kotak itu berisi semua photo kenangan nya bersama Aldy, betapa hancur hati Jazzy melihat itu, namun nasi telah menjadi bubur, ia tak ingin bersama Aldy lagi.

Malam minggu, sabtu 17 Agustus. Aldy teringat akan hari jadi nya dengan jazzy 4 tahun yang lalu, meskipun dulu Jazzy sempat meninggalkannya selama setahun dengan alasan berobat ke Singapore. Ya, memang sejak umur Jazzy 8 tahun ia mengidap kanker otak, hingga suatu hari ayah Jazzy membawanya ke Singapore. Setahun kemudian jazzy kembali ke Indonesia, ia sudah sembuh dari penyakitnya dan ia dapat melakukan aktivitas nya seperti dulu kembali. Jazzy dan Aldy pun kembali merajut hubungan special nya.

Hari demi hari mereka lewati, suka duka mereka jalani bersama. Jazzy layaknya seorang putri cantik dan Aldy seperti seorang pangeran. Orangtua mereka bahkan sudah menyetujui hubungan mereka.

Namun, sebulan terakhir ini tiba-tiba saja Jazzy berubah dan memutuskan hubungannya dengan Aldy dengan alas an sudah tak mencintainya lagi dan sudah berpindah hati ke Vino sahabat dekat Aldy

seperti biasa, suasana rumah yang sepi. Sejak 3 minggu lalu, orangtua Aldy pergi ke luar negeri untuk menemani nenek nya berobat. Malam minggu yang membosankan pikirnya, hanya menonton televisi di ruang sofa kamar ditemani oleh secangkir kopi hangat. Tiba-tiba saja, handphone aldy berdering keras. Ia memutuskan untuk tidak mengangkatnya karena terlalu malas untuk meraih handphone nya yang berada di meja belajar, handphone nya bordering terus menerus sehingga menggangu nya. Hingga akhirnya, ia lelah dan meraih ponsel iPhone 4G nya. “No calling anymore” pikirnya tetapi ada satu pesan masuk yang ternyata dari Doni, sahabat nya. Yang berisi :

‘ Gue harap lo bisa dating di lobby lantai 1 rumah sakit bunda mulia, sekarang!’

‘’hah?’’ Aldy tertawa kecil, konyol pikirnya. Seorang Doni yang tidak pernah serius tiba-tiba saja mengirim pesan seperti itu, baiklah, ia segera makan, berpakaian dan berangkat dengan rasa malas. 45 menit kemudian ia sampai di tempat yang sudah disebutkan Doni tadi.

Sesampainya disana Aldy berhasil menemui Doni. Tanpa basa-basi Doni segera berjalan tepat sambil menangis. ‘lantai 3’ ruang ICU pikir aldy penuhkeheranan. Ia mendapati semua teman-teman jazzy, sahabat Aldy dan keluarga Jazzy sedang menangis. Vino pun mendatangi Aldy, ia berceita tentang apa yang sebenarnya terjadi selama ini.

“jadi selama ini?” Aldy segera memukul tembok dan meneteskan air mata.

2 bulan terakhir kanker otak kembali menggerogoti tubuh jazzy namun sangat cepat merambat dibandingkan sebelumnya. Jazzy pun meminta Vino untuk berpura-pura menjadi kekasih baru nya, agar Aldy dapat merasa dikhianati dan mencari pengganti Jazy. Tema-teman Aldy meminta maaf atas kebohongan selama ini.

Aldy bersandar ditembok sambil meneteskan air mata penyesalan, seandainya ia tidak datang telat mungkin ia bisa melihat jazzy untuk terakhir kalinya. Jazzy sudah tenang disana dan kini keluarga nya sedang mengurus acara pemakaman Jazzy besok.

(Cerpen ini diangkat dari sebuah video klip dari boyband asal korea yaitu Big Bang - Haru haru dengan beberapa perubahan)

what do you think? i wish that you like it^^ see ya guys.. :*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar